Yak 4:13-17
(13) Jadi
sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota
anu, dan disana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”,
(14) sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu?
Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentarsaja keliahatan lalu lenyap. (15)
Sebenarnya kamu harus berkata” Jika Tuhan menghendakinya (Insya Allah),
kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”(16) Tetapi sekarang kamu
memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah (17) Jadi jika seorang tahu bagaimanaia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.
memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah (17) Jadi jika seorang tahu bagaimanaia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.
INSYA ALLLAH (JIKA TUHAN
MENGHENDAKI) Dalam berbagai bahasa daerah ....................
Penjelasan: Alkitab mengajarkan bahwa jika
mengatakan sesuat yang belum tentu atau belum pasti terjadi, hendaklah
katakan”Insya Allah (jika Tuhan menghendaki). Tapi umat Kristen begitu berani
memastikan sesuatu walaupun belum terjadi. Bahkan mereka tidak mau menggunakan
kata “insya Allah” (Jika Tuhan menghendaki) karena mereka merasa yakin dan
pasti bahwa dengan nama Yesus segala sesuatu pasti akan terjadi.
Padahal dalam Alkitab jelas
menyalahkan, bahwa siapa yang berani memastikan sesuatu yang belum past
terjadi, adalah dosa, sebagaimana dalam Yakobus 4:15 tadi.
Lebih ekstrim lagi, mereka justru
menuduh bahwa dalam agama Islam semua masih serba tidak pasti, makanya kata
mereka, keselamatan dalam agama Islam belum pasti karena masih serba insya
Allah. Menurur mereka, keselamatan itu hanya ada dalam nama Yesus, sebab asal
percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat, pasti dijamin masuk surga.
Padahal jika cari didalam seluruh isi Alkitab, kata “pasti masuk surga” tidak
ditemukan.
Semua umat Islam diwajibkan
mengucapkan Insya Allah jika mengatakan sesuatu yang belum terjadi karena
demikianlah tuntunan yang diberikan lewat Al Qur’an. Perhatikan firman Allah
dibawah ini:
99. falammaa dakhaluu 'alaa yuusufa
aawaa ilayhi abawayhi waqaala udkhuluu mishra in syaa-a (al)laahu
aaminiin(a)
Artinya : 99. Maka tatkala mereka masuk ke
(tempat) Yusuf: Yusuf merangkul ibu bapanya[762] dan dia berkata:
"Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman." (Qs 12 Yuusuf 99)
69. qaala satajidunii in syaa-a (al)laahu shaabiran walaa a'shii laka amraa(n)
Artinya : 69. Musa berkata: "Insya Allah
kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan
menentangmu dalam sesuatu urusanpun." (Qs 18 Al Kahfi 69)
102. falammaa balagha ma'ahu (al)ssa'ya
qaala yaa bunayya innii araa fii (a)lmanaami annii adzbahuka fa(u)nzhur maatsaa
taraa qaala yaa abati if'al maa tu/maru satajidunii in syaa-a (al)laahu mina
(al)shshaabiriin(a)
Artinya: 102. Maka tatkala anak itu sampai (pada
umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku
sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah
apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang
yang sabar." (Qs 37 Ash Shaaffaat 102)
No comments:
Post a Comment